Home » Rumah Rakyat Buka Layanan Kesehatan dan Kependudukan

Rumah Rakyat Buka Layanan Kesehatan dan Kependudukan

0
IMG-20250928-WA0005

UNGKAPPUBLIK.COM (Siak) — Jika sebelumnya, rumah dinas dianggap sakral oleh masyarakat. Karena hanya tamu-tamu penting Bupati yang sudah di jadwalkan protokoler kedatangannya di sambut.

Menurut Bupati Afni rumah dinas merupakan rumah bagi semua kalangan karena dia dibangun dari uang rakyat.

Rumah Rakyat edisi ke dua kali ini, seperti bias di buka pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB malam. Rumah Rakyat Sabtu akhir pekan, 27 September 2025, Bupati Afni dan Wakil Bupati Syamsurizal menghadirkan 17 layanan publik.

Diantara Pelayanan Kesehatan, Adminduk, Perizinan, Keuangan, Donor Daerah, Pasar Murah, SIM Keliling, Pustaka Keliling dan Display Arsip, Bazar UMKM, Semoga Masak dan permainan tradisional dan olahraga masyarakat.

Tampak ribuan warga berbondong-bondong hadir di kediaman dinas Bupati di Kampung Rempak, Kota Siak ada yang ingin belanja di pasar murah, urusan kependudukan hingga mengikuti sosialisasi.

Salah satu yang paling ramai adalah stan UMKM dan bazar kuliner. Warga berdesakan, belanja berbagai masakan khas Melayu. Di pojok lain, perpustakaan keliling berdiri bersisian dengan display arsip Kabupaten Siak.

“Ini bukan sekadar acara hiburan,” kata Bupati Afni di tengah kerumunan warga.

“Ini adalah rumah rakyat. Kalau tidak dibuka untuk apa rumah ini dibangun dari uang rakyat?,” katanya.

Sebuah inisiatif baru yang dihidupkan oleh Bupati Siak, Afni Zulkifli, bersama wakilnya, Syamsurizal. Rumah yang dulunya hanya untuk tamu-tamu besar kini dibuka bagi semua kalangan.

“Selama ini warga tak tahu mana rumah Bupati, mana rumah Wakil, mana rumah Sekda,” kata Mimi, penggerak UMKM dari Sanggar Mahligai, salah satu stan yang ikut meramaikan acara.

“Dulu, rumah-rumah itu rasanya seperti bukan milik kami. Tapi sekarang sangat jauh berbeda,” ucap Mimi.

Tak hanya membuka pintu rumah, Pemerintah Kabupaten Siak juga menanami halaman dinas dengan sayur-mayur, cabai, jagung, bahkan kolam kecil berisi ikan mas dan nila.

Program yang diberi nama Pangan Mandiri ini memungkinkan masyarakat memanen langsung hasil kebun jika sudah siap.

Bagi Mimi, ini adalah perubahan nyata. “Saya terharu. Biasanya pemimpin jauh dari rakyat. Sekarang kami bisa bertemu, bersapa, bahkan panen bersama,” pungkasnya.

(Rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *